Ada GSP, Saatnya Geber Ekspor ke Amerika

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Senin 02 November 2020 21:00 WIB
Dolar (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Dari 3.572 pos tarif yang mendapatkan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP), baru 729 atau 20,4% yang menggunakan tarif nol persen ke pasar AS. Sementara, 80% belum memanfaatkan GSP.

“Terkait hal ini, KBRI Washington DC bersama dengan kementerian terkait di Indonesia dan juga Kadin Indonesia Komite AS akan segera melakukan program sosialisasi yang intensif kepada eksportir Indonesia agar mereka dapat mengoptimalkan preferensi tarif ini’, ujar Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Muhammad Lutfi dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (2/11/2020).

Pos-pos tarif yang mendapatkan fasilitas GSP itu, banyak yang diproduksi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menengah (UMKM) di Indonesia. Misalnya bisnis mebel, perhiasan perak, handbag, pintu kayu dan sebagainya.

Di saat terjadinya disrupsi perdagangan dunia akibat pandemi Covid-19, kata dia, adanya keringanan bea masuk hingga nol persen di pasar AS, jelas membawa angin segar bagi eksportir di tanah air. GSP menjadi insentif yang tepat bagi produk-produk Indonesia, termasuk sektor UMKM, untuk bersaing di pasar AS.

Lutfi menilai, pemerintah Indonesia juga memproyeksikan dinaikkannya status GSP menjadi Limited Trade Deal (LTD) agar volume perdagangan dua arah Indonesia dan AS dapat meningkat dua kali lipat hingga USD60 miliar pada tahun 2024.

"Sebagai dua perekonomian besar, kerjasama perdagangan dan investasi harus dilipatgandakan. LTD menjadi solusinya," kata dia.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya