JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan ekspor dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun ekspor Indonesia pada Oktober mencapai USD14,39 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, salah satu komoditas yang meningkat paling signifikan adalah lemak minyak nabati dengan kenaikan mencapai USD188 juta atau sekitar 10,96%.
Baca Juga: Penyumbang Ekspor USD14,39 Miliar, dari Industri Pengolahan hingga Tambang
"Komoditas paling meningkat adalah lemak minyak dan hewan nabati HS15 terjadi peningkatan sebesar USD188,1 juta," ujarnya dalam paparan virtual, Senin (16/11/2020).
Kemudian komoditas lain yang juga mengalami peningkatan USD167,1 juta adalah bahan bakar mineral dengan nilai ekspor USD1.231 miliar . Kemudian ada juga komoditas bijih, perak dan logam yang meningkat USD87,7 juta atau setara 29,14% menjadi USD388,9 juta.
Baca Juga: Ekspor RI Turun Tipis Jadi USD14,39 Miliar
Tempat selanjutnya ada ekspor alas kaki yang juga mengalami peningkatan sebesar USD82,6 juta menjadi USD408,7 juta. Selanjutnya ada ekspor mesin dan perlengkapan elektrik yang meningkat USD59,7 juta atau setara kenaikannya sebesar 7,07% menjadi USD904,3 juta.
"Kemudian beberapa komoditas lain, bahan bakar mineral, biji perak, alas kaki, mesn dan perlengkapan elektrik terjadi peningkatan terbesar," jelasnya.
Sementara itu, untuk komoditas yang mengalami penurunan terbesar adalah logam mulia, perhiasan atau permata. Komoditas ini mengalami penurunan sebesar USD188,1 juta menjadi USD150 juta atau sekitar 20,34% penurunannya.