Ekonomi China dan Jepang Cepat Pulih, Eropa-AS Tertekan

Fadel Prayoga, Jurnalis
Selasa 17 November 2020 17:39 WIB
Krisis Ekonomi (Foto: Freepik)
Share :

"Jika ekonomi Asia dapat terus menghindari lockdown baru yang besar, dampak dari pelemahan di Eropa dan AS hanya akan memperlunak kelanjutan pemulihan di Asia, bukan membatalkannya," katanya.

Tantangan saat ini di Asia adalah bagaimana menjaga momentum, mengingat perlambatan pertumbuhan di antara mitra dagang utama.

"Lockdown di Eropa dan perlambatan baru di AS ... menimbulkan risiko bahwa pemulihan ekspor Asia bisa mengambil jeda," kata Co-Head of Asian Economic Research and Managing Director at HSB Frederic Neumann dalam kesempatan yang sama.

Dia menilai bahwa ekonomi Asia bergantung pada perdagangan global, dan permintaan yang lambat dari Barat dapat menghambat pemulihan.

"Asia sendiri tidak dapat menarik ekonomi global keluar dari keterpurukannya," ujarnya.

Pemerintah China pada hari Senin mengakui risiko yang ditimbulkan oleh berlanjutnya pandemi di tempat lain. Juru Bicara Biro Statistik Nasional China, Fu Linghui mengatakan bahwa wabah di Eropa dan Amerika Serikat telah menciptakan ketidakpastian bagi ekspor China. Namun, itu total nilai perdagangan China telah meningkat tahun ini, berlawanan dengan tren global.

Terlepas dari keadaan pandemi, negara-negara di kawasan itu juga berusaha untuk memperkuat hubungan satu sama lain, tanpa bantuan dari seluruh dunia. Akhir pekan ini, China, Jepang, dan lebih dari selusin negara lain di Asia Pasifik menandatangani Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional, sebuah perjanjian perdagangan besar yang telah dibuat hampir satu dekade.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya