“Kadin bersama PISAgro, bertekad untuk meningkatkan pendampingan menjadi dua juta petani pada 2023,” ujarnya.
Franky menjelaskan beberapa negara di Asia Tenggara bisa sukses mengembangkan sektor pertaniannya. Vietnam mampu menjadi produsen beras nomor satu di dunia, Thailand juga mampu menjadi produsen beras nomor dua di dunia dan sejumlah produk hortikultura. Begitu pula dengan Malaysia sudah mampu mengembangkan durian lokalnya.
Indonesia, kata Franky, sejauh ini sudah suskes mengembangkan kelapa sawit dan menjadi produsen utama dunia. Agar kesuksesan tersebut bisa direplikasi untuk komoditas lainnya, maka sedikitnya ada lima kunci sukses. Pertama, menciptakan ekosistem dan business model yang kondusif, yaitu melalui Inclusive Close Loop.
Kedua, perlu dukungan kebijakan pemerintah dan mendukung business model untuk produk-produk pertanian yang ingin diunggulkan. Ketiga, Franky, melanjutkan, keberadaan koperasi petani untuk mencapai skala ekonomi dan menciptakan food estate yang dapat direplikasi. Keempat, membangun rantai pasok terintegrasi.
“Terakhir, yang kelima, kerja sama berbagai pihak (public private partnership) dengan koperasi petani,” katanya.
(Feby Novalius)