Potensi Besar, Mendag Geber Pasar Ekspor Produk Kreatif

Dian Ayu Anggraini, Jurnalis
Sabtu 28 November 2020 15:59 WIB
Mendag Agus Suparmanto. (Foto: Okezone.com)
Share :

Pada periode Januari-September 2020, total ekspor produk fesyen Indonesia mencapai USD10,17 miliar. Negara tujuan utama ekspor produk fesyen adalah Amerika Serikat sebanyak 40,39% dari total ekspor, Jepang 8,15%, Tiongkok 7,09%, Jerman 5,35% dan Belgia 4,83%

Untuk produk makanan olahan, total ekspor Indonesia mencapai USD3,14 miliar. Negara tujuan utama produk makanan olahan adalah Amerika Serikat 21,20%, Filipina 14,80%, Malaysia 7,36%, Singapura 5,29%, dan Tiongkok 5,25%.

Sementara untuk produk dekorasi rumah nilai ekspor Indonesia mencapai USD1,79 miliar. Negara tujuan utama produk dekorasi rumah adalah Amerika Serikat 47,89%, Jepang 7,76%, Belanda 5,68%, Belgia 5,21%, dan Singapura 4,16% Mendag berharap produk Indonesia dapat diterima di seluruh negara tujuan ekspor, tanpa mengalami hambatan tarif maupun hambatan nontarif. “

“Diharapkan produk Indonesia semakin digemari seluruh konsumen mancanegara, sehingga dapat tercipta hubungan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang antara eksportir tanah air dan para buyer,” jelasnya.

Meskipun begitu, Mendag menyebut ada beberapa tantangan perdagangan produk ekonomi kreatif yang harus dihadapi pada 2021. Tantangan tersebut yaitu, pertama, berbagai industri kreatif menunjukkan ketahanan walaupun ada perubahan gaya konsumsi masyarakat. Kedua, revolusi Industri ke-4 dapat dimanfaatkan oleh industri kreatif, khususnya dalam pemanfaatan tren digital.

“Penggunaan niaga elektronik, jejaring sosial, dan digital streaming services merupakan kunci dari transformasi media, gim, musik, dan fesyen,” ucapnya.

Mendag mengungkapkan, menurut kajian Kementerian Perdagangan mengenai multiplier analysis dari intangible digital goods terhadap perekonomian Indonesia, terdapat 10 sektor teratas yang memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi secara signifikan. Dari seluruh sektor tersebut, 8 di antaranya merupakan bagian dari subsektor ekonomi kreatif.

“Musik memberikan dampak yang paling signifikan, diikuti penerbitan, dan periklanan. Hasil kajian ini semakin memberikan rasa percaya diri bahwa ekonomi kreatif telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” kata Mendag.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya