30% Pejabat Masih Terima Sogokan, Sri Mulyani Buka Bobroknya Pelayanan di RI

Rina Anggraeni, Jurnalis
Kamis 10 Desember 2020 11:00 WIB
Sri Mulyani soal Korupsi (Foto: Dok Kemenkeu)
Share :

JAKARTA - Tindakan sogok-menyogok masih banyak dijumpai di negeri ini. Ttindakan sogok-menyogok terkesan hal yang lumrah.

Menurut Sri Mulyani, berdasarkan data survei yang dilakukan oleh lembaga internasional sebanyak 30% pelayanan publik banyak menerima sogokan.

"Survei transparansi internasional yang mengukur global corruption barometer di Indonesia, menggambarkan ini survei terbaru 2019 hingga Maret 2020, Indonesia ditunjukkan 30% para pengguna layanan publik masih harus bayar sogokan," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Kamis (10/12/2020).

Baca Juga: Cerita Sri Mulyani: Dulu Banyak Calo dan Uang Sogokan di Kemenkeu

Padahal, kata dia Pemerintah Daerah serta Kementerian dan Lembaga semuanya sudah meningkatkan tunjangan kinerja. Namun, korupsi masih belum hilang di Indonesia dan masih saja yang tergiur dengan kasus korupsi.

"Kita juga tahu persis bahwa selama beberapa tahun terakhir wilayah birokrasi bersih dan melayani, bebas korupsi, namun kalau 30% masyarakat kita mengakui masih harus bayar sogokan untuk pelayanan, itu adalah suatu indikator yang perlu dilihat lagi. Strategi kita untuk perbaiki birokrasi," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya