JAKARTA - Pemerintah menargetkan vaksin Corona Merah Putih bisa diproduksi dan digunakan pada kuartal IV-2021.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, vaksin Merah Putih adalah vaksin yang dikembangkan di dalam negeri. Adapun, hasil kerjasama antara lembaga Eijkman, Bio Farma, dan Sinovac dari China.
Baca Juga: Deteksi Covid-19, Menristek: GeNose Akuratnya Cukup Baik
"Kita selalu membuat riset untuk penanganan Covid-19. Seperti saat ini, pada triwulan terakhir tahun depan (2021) sudah bisa dipakai vaksin Covid-19 Merah Putih. Ini rangka dapatkan herd immunity atau kekebalan kelompok," ujar Bambang dalam sebuah webinar, Jumat (11/12/2020).
Kata dia, sudah 6 institusi yang kembangkan bibit vaksin merah putih. Dia mengatakan semua institusi ini akan tetap memperhatikan aspek kecepatan pengembangan vaksin Covid-19. Nantinya akan dilakukan dengan objek berupa manusia selama 3 kali uji klinis.
Baca Juga: 1,2 Juta Vaksin Sinovac Bikin Perekonomian RI Tumbuh Positif
"Kita harapkan vaksin Merah Putih awal tahun depan sudah bisa masuk bibit vaksinnya jadi siap diujicobakan ke manusia dengan uji klinis I, II, dan III," bebernya.
Saat ini, peneliti dari Universitas Gadjah Mada akan memproduksi alat diagnosis Covid-19 dengan harga terjangkau secara massal. Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, alat yang dinamakan GeNose itu, bisa mendeteksi Covid-19 melalui embusan napas.
"Ini inovasi yang luar biasa. Karena pertama mendeteksi virus itu adanya di ada saluran pernapasan. Itu artinya napas kita mengandung suatu senyawa yang bisa diindikasikan terpapar oleh Covid 19," bebernya.
(Feby Novalius)