6. Akan hancur saat gagal
Karena perfeksionis menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri, risiko kegagalan besar juga sama tingginya. Sudah banyak kasus orang yang memilih mengakhiri hidupnya, karena merasa telah melakukan semuanya dengan sempurna namun tetap gagal.
7. Tidak akan terbuka untuk berkompromi
Fleksibilitas adalah sifat yang sangat langka di antara orang yang keras kepala dan perfeksionis idealis. Namun di kalangan wirausahawan, bersikap fleksibel sangat diperlukan. Pengusaha hebat harus cepat beradaptasi dengan perubahan realitas bisnis. Menjadikannya inovator dan pemikir kreatif yang lebih baik daripada kebanyakan perfeksionis.
8. Akan lebih menghindari risiko
Memikirkan tentang kegagalan dapat menghalangi pengambilan langkah berikutnya. Pengusaha sukses, berkembang dengan belajar dari kesalahan dan terus maju. Dan hampir semuanya mengalami kegagalan besar di sepanjang jalan.
9. Dianggap ‘monster’ oleh rekan kerja dan karyawan
Perfeksionisme yang tak terkendali dapat mengubah seorang pengusaha menjadi seperti ‘monster’. Ada kecenderungan untuk menolak orang yang tidak sesuai dengan tuntutan standar yang ditetapkan sendiri. Dalam banyak kasus, itu hanya membuat kekecewaan bagi semua pihak yang terlibat.
10. Tidak akan menemukan kebahagiaan sejati
Profesor riset Brene Brown mengatakan, jika ingin Bahagia maka berhentilah berusaha menjadi sempurna. Dalam dunia bisnis yang serba cepat, lebih baik membidik keunggulan, daripada berusaha keras menuju kesempurnaan. Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menyempurnakan bisnis sama sekali tidak memiliki tempat di era bisnis digital seperti saat ini.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)