JAKARTA - Pemerintah berharap vaksinasi Covid-19 bisa meningkatkan kepercayaan. Namun demikian, masyarakat tetap tidak boleh melupakan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan.
"Diharapkan vaksinasi ini bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat namun tidak boleh melupakan kedisiplinan," ucap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat jumpa pers secara virtual dari Kantor Presiden, Jakarta, Senin (4/1/2021).
Baca Juga: Cegah Covid-19, Perkantoran hingga Pusat Kegiatan Ekonomi Dipantau Ketat
Airlangga menyebut vaksinasi Covid-19 kepada seluruh lapisan maayarakat memerlukan waktu. Karena itu, kedisiplinan terhadap protokol kesehatan tetap harus dijaga untuk meminimalisir penularan virus corona.
"Dengan vaksinasi tetap kedisiplinan masyarakat harus tetap dijaga. Karena tentunya vaksinasi untuk 182 juta penduduk itu memerlukan waktu yang sudah disampaikan oleh Pak Menkes," jelasnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan pemerintah menjadwalkan vaksinasi Covid-19 berlangsung mulai pekan depan. Namun, pelaksanaan tersebut masih harus menunggu izin darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sebagaimana diketahui, vaksinasi Covid-19 memerlukan waktu 15 bulan, yang dimulai dari Januari 2021 hingga Maret 2022 di 34 provinsi.
"Secara total, kita membutuhkan waktu 15 bulan, mulai Januari 2021 hingga Maret 2022, untuk menuntaskan program vaksinasi COVID-19 di 34 provinsi dan mencapai total populasi sebesar 181,5 juta orang, kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmidzi dikutip dari laman kemenkes.go.id.
Pelaksanaan vaksinasi selama 15 bulan akan berlangsung dalam dua periode. Pertama berlangsung dari Januari hingga April 2021 dengan memprioritaskan 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi.
Periode kedua berlangsung selama 11 bulan, yaitu dari April 2021 hingga Maret 2022 untuk menjangkau jumlah masyarakat hingga 181,5 juta orang.
(Dani Jumadil Akhir)