JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyambut 2021 dengan optimisme. Meskipun pada tahun depan, pandemi Covid-19 masih akan mempengaruhi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan ada lebih banyak lagi perusahaan pelat merah yang masuk ke dalam jajaran top global. Di mana pada tahun depan ditargetkan ada lima perusahaan BUMN yang bisa masuk ke dalam jajaran top global.
Oleh karena itu, pada tahun depan, Erick Thohir sendiri mengatakan ada beberapa perusahaan yang akan digabungkan atau merger. Tujuannya adalah agar kinerja serta aset yang dimiliki ini bisa lebih besar.
Baca Juga: Gaji Direksi BUMN Dipangkas, Pengamat: Cukup Adil
Erick Thohir sendiri secara tersirat pernah menyampaikan akan ada dua aksi korporasi besar yang dilakukan perusahaan BUMN pada tahun depan. Pertama adalah penggabungan bank syariah milik pemerintah dan yang kedua adalah merger perusahaan BUMN yang bergerak di bidang usaha ultra mikro.
Untuk merger bank syariah sendiri beberapa waktu lalu sudah terealisasi. Sementara untuk penggabungan usaha mikro diperkirakan akan dilakukan pada tahun depan yang nantinya akan melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) alias PNM.
"Dengan total aset Rp225 triliun, ini belum pernah terjadi. Tetapi juga, tidak hanya itu, saya mengharapkan sinergi Bank Syariah ditargetkan lagi di tahun 2025 harus rangking terbesar nomor 9 di dunia. Bank Syariah yang digabungkan, kita sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia itu, kita punya alternatif pembiayaan, di mana raking nomor 8 terbesar di Indonesia," ujar Erick Thohir beberapa waktu lalu, Rabu (6/1/2021).
Baca Juga: Tahun Baru 2021, Erick Thohir: Lebih Banyak Bersyukur
Smenetara itu Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, apa yang ditargetkan oleh Erick Thohir untuk membawa perusahaan plat merah bisa bersaing di pasar global sangat potensial. Karena saat ini banyak sekali perusahaan BUMN yang memiliki kinerja bagus seperti misalnya PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) alias Telkom, PT Pertamina (Persero), hingga Bank Mandiri hingga Bank BNI.
"Belum perusahaan pertambangan lainnya. Kita dengan potensi alam kita , bonus demografi yang kita miliki, kita punya pasar yang cukup besar masa kita kalah dengan perusahaannya Singapura perusahaannya Malaysia," ucapnya kepada Okezone, Rabu (30/12/2020).