JAKARTA - Ekonomi Indonesia pada tahun 2020 diprediksi akan ditutup pada angka pertumbuhan yang minus. Hal ini karena pemerintah masih belum mampu menahan serangan krisis ekonomi dari adanya pandemi Covid-19.
Terkait hal itu, Okezone sudah merangkum beberapa fakta menarik, Jakarta, Senin (10/1/2021).
1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 di Kisaran -1,7% Sampai -2,2%
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 di kisaran -1,7% sampai -2,2%. Dia mengatakan prediksi ini telah direvisi ini dari perkiraan sebelumnya yang di kisaran -1,7% sampai 0,6%.
"Proyeksi ekonomi Indonesia revisi. Kemenkeu keluarkan prediksi (ekonomi 2020) -2,2 sampai 1,7%" kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (6/1/2020).
Baca Juga: Di Depan Pedagang, Jokowi: Alhamdulillah Kita Tidak Sampai Lockdown
2. APBN 2020 Defisit Rp956,3 Triliun
Bendahara negara itu mencatat defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2020 mencapai Rp956,3 triliun. Jumlah tersebut setara 6,09% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah memperbesar belanja untuk menangani masalah kesehatan akibat Covid-19 serta memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat terdampak dan stimulus bagi dunia usaha. Kebijakan itu tertuang dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020.
"Angka ini lebih baik dari yang kami tulis di Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2020. Namun, memang defisit ini lebih besar dari undang-undang awal yang kami desain APBN defisitnya Rp307,2 triliun atau 1,76% terhadap PDB," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Rabu (6/1/2021).