Erick Thohir Bongkar 3 BUMN Punya Utang Paling Besar

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Rabu 20 Januari 2021 22:14 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Dok BUMN)
Share :

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat ada sejumlah emiten plat merah yang terlilit utang selama pandemi Covid-19 berlangsung. Di mana, ada tiga emiten yang memiliki utang paling besar.

Menteri BUMN Erick Thohir pun menyebut, sejumlah perseroan negara yang terlilit utang adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, BUMN Karya, serta Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Karenanya, restrukturisasi utang menjadi fokus Kementerian BUMN sepanjang 2022.

Baca juga: Erick Thohir: Insya Allah Setoran Dividen 2021 Sesuai Target Sri Mulyani

Dia bilang, utang BUMN tidak terlepas dari dampak pandemi Covid-19. Di mana, ada 90 persen perusahaan negara yang kinerjanya terdampak.

"Tantangan yang kami hadapi ini ada tiga BUMN salah satunya PTPN yang mempunya nilai utang cukup besar Rp40 triliun lebih, dan juga (BUMN) karya yang memang masih berjalan dan beberapa hal lain di industri yang saat ini kondisinya masih harus kita hadapi seperti pariwisata, ini realita yang harus kami lakukan," ujar Erick dalam RDP bersama Komisi VI DPR, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Serapan Anggaran Kementerian BUMN 97%, Erick Thohir: Alhamdulillah

BUMN karya yang dimaksud adalah PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT PP Tbk (PTPP). Saat ini utang BUMN karya tengah direstrukturisasi.

Mantan Bos Inter Milan itu mengutarakan, utang emiten sektor konstruksi itu berkaitan dengan kebutuhan dana untuk menggenjot sejumlah proyek yang tengah dijalankan emiten. "Sekarang ini suka tidak suka pembangunannya butuh dana sangat besar, tetapi karena masih Covid-19 penurunannya sangat signifikan," katanya.

Untuk PTPN, utang perseroan mencapai Rp48 triliun. Sementara itu, KAI mengalami penurunan penumpang lebih dari 15 persen setahun.

"Hal ini tentu akibatnya ada perusahaan yang sejak awal utangnya cukup tinggi harus direstrukturisasi. Alhamdulillah kita punya track record yang baik ketika mencoba restrukturisasi KRAS," ujar dia.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya