Senada, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely mengatakan, sebanyak 20.000 karyawan yang sudah bekerja akan terus ditingkatkan kapasitas dan kemampuannya dalam menjalankan perbankan syariah sehingga dapat meningkatkan efisiensi bisnis bagi perusahaan.
“Dengan adanya merger ini, bukan hanya skala saja yang diharapkan bisa di-addressed, tetapi juga bisa meningkatkan economic of skill bagi karyawan yang itu penting sekali untuk sektor perbankan,” ujar dia.
Potensi keuangan syariah dan Bank Syariah Indonesia bisa lebih besar ke depan dengan dukungan penuh pemerintah untuk turut mengembangkan rantai pasok ekonomi halal. Sebuah terobosan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menjadi harapan baru bagi Indonesia untuk membangkitkan perekonomian di masa pandemi Covid-19.
(Feby Novalius)