JAKARTA – Harga emas berjangka jatuh lebih dari dua% pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga emas terperosok di bawah level psikologis utama USD1.800, ketika kenaikan nilai tukar greenback dan imbal hasil (yields) obligasi pemerintah Amerika Serikat mengikis daya tarik emas sebagai aset paling aman.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terjun 43,9 dolar AS atau 2,39% menjadi ditutup pada USD1.791,20 per ounce, dilansir dari Antara, Jumat (5/2/2021).
Baca juga: Harga Emas Naik Terkerek Melonjaknya Pera
Sementara itu, harga perak telah jatuh lebih dari 13% sejak hiruk pikuk investor ritel bergaya GameStop mengirimnya ke level tertinggi dalam hampir delapan tahun di USD30,03 per ounce.
Curamnya kurva imbal hasil "pada akhirnya berarti biaya untuk menahan emas di sepanjang kurva meningkat. Emas bisa turun bahkan lebih rendah dan berkonsolidasi sebagai respons terhadap seluruh gagasan bahwa AS dan ekonomi global sedang pulih," kata Kepala Strategi Komoditas di TD Securities. Bart Melek.
Namun, perak bisa mendapatkan keuntungan dari permintaan industri, tambah Melek.
Mengurangi beberapa kekhawatiran atas kesehatan ekonomi adalah penurunan warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran minggu lalu.