JAKARTA - Harga minyak dunia menguat sekitar 1% pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga minyak mentah setelah menyentuh level tertingginya dalam satu tahun dan mendekati USD60 per barel, didukung oleh harapan kebangkitan ekonomi dan pembatasan pasokan oleh kelompok produsen OPEC dan sekutunya.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April mengakhiri sesi dengan bertambah 50 sen atau 0,9%, menjadi USD59,34 setelah mencapai level tertinggi sejak 20 Februari di USD59,79, dilansir dari Antar, Sabtu (6/2/2021).
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik Imbas Pengetatan Pasokan
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik 62 sen atau 1,1%, menjadi USD56,85 per barel, setelah sempat mencapai USD57,29, tertinggi sejak 22 Januari tahun lalu.
Harga minyak juga didukung ketika pasar saham AS mencapai rekor tertinggi di tengah tanda-tanda kemajuan menuju lebih banyak stimulus ekonomi, sementara laporan pekerjaan AS mengonfirmasi pasar tenaga kerja stabil.
Harga minyak mentah berjangka AS melonjak 8,9% minggu ini,%tase kenaikan terbesar sejak Oktober, sebagian karena persediaan AS pekan lalu turun ke level yang terakhir terlihat pada Maret tahun lalu. Sementara harga minyak mentah Brent naik 7,8% untuk minggu ini berdasarkan kontrak bulan depan.
Baca Juga: Stok Berkurang, Harga Minyak Mentah AS Naik
"Brent sekarang sedang membidik level 60 dolar AS karena OPEC+ telah berhasil meredakan sebagian besar kekhawatiran sisi pasokan dan optimisme tentang COVID meningkat secara global," kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya, di New York.
"Fundamental tetap solid untuk minyak mentah, tetapi konsolidasi tampaknya mungkin terjadi mengingat kenaikan baru-baru ini."
Terakhir kali Brent diperdagangkan pada 60 dolar AS per barel, pandemi belum terjadi, ekonomi terbuka dan permintaan bahan bakar jauh lebih tinggi.