JAKARTA - Perolehan laba bersih PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) tercatat sebesar Rp15,87 miliar atau turun 0,812% dibandingkan akhir 2019 sebesar Rp16,003 miliar.
Direktur Utama BBYB Tjandra Gunawan mengatakan, laba bersih memang turun sedikit di tahun 2020 tetapi bisnis tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19,
“Sementara untuk total kredit tercatat sebesar Rp3,665 triliun atau turun 4,44% dibandingkan akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp3,828 triliun,” ujarnya, dikutip dari Harian Neraca, Selasa (9/3/2021).
Baca Juga: Beda Neobank dan Fintech, Ada yang Tak Tunduk UU Perbankan
Adapun dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp3,943 triliun atau turun 3,02% dibanding akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp4,066 triliun. Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar Rp5,421 triliun atau turun 5,8% dibandingkan akhir tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp5,123 triliun.
Pada sisi rasio keuangan kesehatan perbankan, NPL gross membaik menjadi 4,05%, NPL Net memburuk menjadi 2,67%, BOPO membaik menjadi 96,71% dan NIM turun menjadi 4,03%.
Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Tantangan Perbankan saat Covid-19
Tahun lalu, ekuitas BBYB mampu meningkat 18,49% yoy dari Rp 945,78 miliar pada 2019 menjadi Rp 1,12 triliun di akhir 2020. Sebagai informasi, Bank Neo Commerce sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 30 tahun di dunia perbankan di Indonesia. Sejak tahun 2019, Akulaku mulai menjadi pemegang saham Bank Neo Commerce (BBYB).
Pada 2020, Bank Neo Commerce bertransformasi menjadi bank digital, dimulai dengan pergantian nama bank dan juga dikukuhkannya Bank Neo Commerce menjadi bank Buku II oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Disampaikan Tjandra Gunawan, transformasi digital yang dilakukan oleh BNC ini disambut baik oleh para stakeholder perseroan, termasuk para investor.
Antusiasme masyarakat terhadap layanan bank digital sejalan dengan hasil survei Inventure Indonesia dan Alvara Research Center yang menyebutkan bahwa penetrasi digital semakin masif di sektor perbankan. Layanan berbasis digital seperti internet dan mobile banking semakin sering digunakan oleh para nasabah.
Masyarakat menilai berbagai layanan digital memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan. Tak ayal, banyak transformasi digital yang makin masif dilakukan oleh perbankan termasuk BNC. Perseroan sendiri menegaskan, kinerja keuangan BNC masih tetap terjaga tahun 2020. Meskipun dihadapkan dengan tantangan pandemi Covid-19, perseroan masih berhasil mencatatkan untung.
(Feby Novalius)