JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso enggan merespons rencana kerjasama impor beras antara Indonesia dan Thailand. Sebab kerjasama itu bukan menjadi urusan Bulog.
"Soal MoU (Memorandum of Understanding) dengan Thailand untuk pembelian beras bukan urusan Bulog,” ujar Buwas, sapaan akrab Budi, Kamis (26/3/2021).
Baca Juga: Ombudsman Pastikan Harga Gabah Turun Bukan karena Impor Beras
Rencana impor beras tersebut sudah dapat lampu hijau dari Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. Di mana, Kementerian Perdagangan berupaya impor 1 juta ton beras dapat dilakukan pada akhir Maret 2021.
Sekalipun produksi beras dalam negeri diperkirakan cukup hingga beberapa bulan kedepannya, namun Mendag melihat ada beberapa hal yang perlu diantisipasi. Terutama terkait rendahnya stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog.
Baca Juga: Beras di Gudang Bulog Berpotensi Turun Mutu, Negara Bakal Rugi Rp1,25 Triliun
Meskipun Buwas enggan mengomentari rencana kerja sama bilateral di sektor bisnis itu, dia secara tegas menolak impor beras tahun ini. Ada sejumlah alasan bagi Bulog menolak impor. Pertama terkait dengan cadangan beras dalam negeri yang masih tinggi hingga masa panen raya. Kedua, penyerapan gabah petani terus dilakukan Bulog.
Ketiga, impor 1 juta beras tidak dibahas dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang dilakukan pemerintah. Rakortas tersebut dipimpin oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati untuk membahas kesiapan beras menjelang Puasa dan Lebaran 2021.
(Feby Novalius)