5 Fakta Parahnya Laporan Keuangan BUMN Karya, Ada yang Rugi Rp7,3 Triliun

Fariza Rizky Ananda, Jurnalis
Sabtu 10 April 2021 06:03 WIB
Laporan Keuangan BUMN Karya Anjlok (Foto: Shutterstock)
Share :

3. BUMN Bisa Gunakan Alternatif Pendanaan Lain yang Lebih Murah

Karena adanya batasan jumlah pemberian kredit dan bunga yang tinggi, Dahlan Iskan menyatakan ada sumber pendanaan lain bagi BUMN yang tergolong lebih murah jika dibandingkan dengan pinjaman bank dan obligasi. Dana yang dimaksud Dahlan adalah sub kontraktor.

Karena itu, Indonesia Investment Authority (INA) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) diharapkan menjadi wadah alternatif bagi pendanaan BUMN. Anggaran yang nantinya dihimpun yang berasal dari Amerika Serikat (AS), Uni Emirat Arab, Kanada, dan Jepang, akan menjadi sumber pendanaan BUMN Karya dan sektor lainnya.

 

4. Penugasan Penyebab BUMN Karya Merugi

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, kerugian yang dialami badan usaha sektor konstruksi disebabkan karena penugasan pemerintah yang dibarengi dengan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional yang tidak sesuai. Penugasan pembangunan proyek infrastruktur sebelum hingga saat terjadi pandemi Covid-19 sejak awal 2020 lalu.

"Salah satu faktor kerugian karena penugasan proyek pemerintah dan asumsi awal yang tidak sesuai. Penugasan itu sangat berat apalagi salah asumsi karena selalu pada saat uji kelayakan modelnya optimistis. Ekonomi tumbuh 7-8%, kemudian akan terjadi kenaikan permintaan industri dan daya beli masyarakat," ujar Bhima saat dimintai pendapatnya, Senin (5/4/2021).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya