Kemudian beban pokok pendapatan diperoleh sebesar Rp47,35 triliun, turun 25% dari sebelumnya Rp63,19 triliun. Alhasil laba kotor yang diperoleh sejumlah Rp12,98 triliun dari semula Rp21,23 triliun. Sara menyampaikan, penurunan laba dan pendapatan bersih perseroan sepanjang tahun 2020 tersebut disebabkan oleh harga komoditas yang mengalami pelemahan dan juga dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang terjadi di dalam negeri.
Adapun untuk meningkatkan kinerjanya pada tahun ini, perseroan akan memanfaatkan demand dari alat berat yang saat ini tengah meningkat. Strateginya yakni dengan cara men-deliver demand yang ada dari konsumen untuk bisa di-deliver sesuai dengan waktu yang diinginkan oleh konsumen.
“Kami pasti akan berkoordinasi dengan prinsipal bagaimana kita bisa mendapatkan barang yang lebih tepat dan lebih banyak untuk mengantisipasi demand yang sangat luar biasa,” ujar Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma.
(Feby Novalius)