Harga Obligasi Indonesia Lesu Tertekan Lonjakan Inflasi AS

Michelle Natalia, Jurnalis
Senin 19 April 2021 19:19 WIB
saham (Shutterstock)
Share :

"Ekonomi yang tinggi, ekspektasi level perusahaan-perusahaan China juga tinggi, begitu pula labanya akan naik tajam. Jadi prospektif untuk diisi ekuitasnya," tambah Ahmad.

Dari sisi pasar fixed income, Ahmad menilai bahwa Indonesia masih cukup atraktif. Ini lebih mengarah ke bobot alokasi investasi terkait sentimen dari China.

"Kalau kita lihat, dampaknya (China) terhadap obligasi Indonesia belum terlalu signifikan. Sentimennya lebih tajam ke AS," ucapnya.

Dia mengatakan, pasar AS masih menjadi benchmark pasar obligasi, sehingga kalau yield-nya naik, otomatis yield Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya mengikuti.

"Memang di AS kenaikan inflasinya cukup tajam, bulan Maret itu sekitar 2,6%. Sedangkan yieldnya masih di sekitar 1,6%-an. Kalau kita lihat nilai riil yieldnya minus sekitar 1%, artinya kalau mereka investasi di obligasi, ya daya peluang mereka turun," tukas Ahmad.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya