JAKARTA - Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia (PPRN) melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Kementerian Pertanian, Jakarta. Mereka menuntut agar pemerintah dapat mengatasi supply day old chicken (DOC) dan menurunkan harga pakan peternak.
Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia (PPRN) Alvino Antonio mengatakan bahwa peternak ayam mandiri sampai saat ini telah mengalami kerugian yang sangat besar. Jika dihitung kerugian dalam 2 tahun mencapai Rp5,4 triliun.
"Setiap minggunya kami mengalami kerugian. Dalam setahun kami rugi Rp2,7 triliun. Ini sudah terjadi sejak 2018 akhir, dan ditambah pandemi covid-19 lagi. Jadi Rp2,7 triliun dikalikan 2 sebesar Rp5,4 triliun," ujarnya saat melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Kementerian Pertanian, Selasa (4/5/2021).
Baca Juga: Oh Tidak! Ratusan Ribu Peternak Ayam Bangkrut dalam 2 Tahun, Ini Penyebabnya
Dia menjelaskan, bahwa saat peternak ayam mengeluarkan biaya produksi yang lebih besar. Sedangkan harga ayam masih masih murah.
"Saat ini input kita itu tinggi yang dimaksud input itu seperti DOC, pakan dan obat-obatan. Itu harganya tinggi. Pemerintah harus bertanggung jawab terkait hal ini," ujarnya
Dia memaparkan, bahwa HPP peternak mandiri itu jika dijual di pasaran minimal di Rp21.000 per ekor. Namun harga ayam saat ini masih berada di kisaran Rp19.000 - Rp19.500 per ekor .
"Jadi produksi kita mengalami kerugian Rp1.000 sampai Rp1.500 per kilogram," terangnya.