Gubernur BI Pasang Badan demi Stabilkan Rupiah

Michelle Natalia, Jurnalis
Selasa 25 Mei 2021 16:06 WIB
Bank Indonesia (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa nilai tukar Rupiah terkendali didukung langkah stabilisasi BI. Nilai tukar Rupiah pada 24 Mei 2021 menguat 0,63% secara point to point dan 1,42% secara merata dibandingkan dengan level April 2021.

Perkembangan tersebut melanjutkan penguatan nilai tukar Rupiah pada bulan sebelumnya sebesar 0,55% secara point to point.

"Penguatan nilai tukar Rupiah didorong oleh masuknya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik, meskipun pada perkembangan terakhir mengalami tekanan akibat fluktuasi imbal hasil UST," ujar Perry di Jakarta, Selasa(25/5/2021).

Baca Juga: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%

Dengan perkembangan tersebut, Rupiah sampai dengan 24 Mei 2021 mencatat depresiasi sekitar 2,12% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2020, relatif lebih rendah dari sejumlah negara berkembang lain, seperti Turki, Brazil, dan Thailand.

"Ke depan, BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar," terangnya.

Baca Juga: IHSG Naik Hampir 1% Usai BI Tahan Suku Bunga di 3,5%

BI pun mencatat inflasi tetap rendah sejalan pasokan yang memadai di tengah peningkatan permintaan musiman Ramadan. 

Pada April 2021, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 0,13% (mtm), sehingga inflasi IHK sampai dengan April 2021 tercatat 0,58% (ytd). Secara tahunan, inflasi IHK tetap rendah, yakni 1,42% (yoy), meskipun sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,37% (yoy).

"Perkembangan inflasi tersebut dipengaruhi oleh inflasi inti yang stabil di tengah permintaan domestik yang membaik, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan BI dalam mengarahkan ekspektasi inflasi pada kisaran target," jelasnya.

Inflasi kelompok volatile food tetap terjaga dipengaruhi oleh pasokan yang memadai pada masa panen sehingga memitigasi kenaikan permintaan di pola musiman Ramadan. Sementara itu, inflasi kelompok administered prices tetap terkendali, meskipun terdapat kenaikan harga kretek filter seiring transmisi kenaikan cukai hasil tembakau dan kenaikan inflasi bahan bakar rumah tangga.

"Ke depan, BI tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI dan TPID), guna menjaga inflasi IHK sesuai kisaran targetnya, yakni 3,0%±1% pada 2021," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya