Tambahnya, dia menganjurkan, Pemerintah perlu melakukan operasi pasar kepada produsen tempe dan tahu Indonesia melalui Kementerian Pertanian. Harga yang dipatok diusahakan landing dijual kepada distributor tempe tahu sebesar Rp8.500.
Dari naiknya harga tahu tempe, menyebabkan kerugian dari berbagai pihak. Aip menegaskan, pengrajin tahu tempe dari 160 ribu pabrik rumahan lah yang paling terpuruk. Karena dari 3 juta ton kedelai tiap tahun, 99% dipakai untuk membuat tempe dan tahu.
Lanjutnya, Gakoptindo mendesak Pemerintah untuk membantu para pengrajin tahu tempe dengan menaikkan harga sehingga nasib hidup petani dapat sejahtera.
Kedepannya, Gakoptindo mengusulkan dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, Pemerintah harus tingkatkan produksi kedelai lokal serta mencari bibit unggul supaya produksi kedelai bisa meningkat dibandingkan dengan kedelai impor.
(Dani Jumadil Akhir)