JAKARTA – Lonjakan kasus Covid-19 menjadi perhatian semua pihak. Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira menyarankan pemerintah agar dapat memberlakukan lockdown di tanah air. Alasannya, supaya dapat menghentikan penyebaran Covid-19 yang semakin hari mengalami peningkatan.
Menurutnya, Indonesia semestinya bisa melakukan lockdown sementara dengan membuka sektor esensial. Dengan begitu situasi bisa terkendali dan penyebaran Covid-19 bisa ditekan.
“Jika lockdown dilakukan maka hanya sektor esensial yang bisa dibuka seperti fasilitas kesehatan, dan para pekerja toko sembako. Indonesia harus berkaca dari Wuhan yang melakukan lockdown dengan hanya membuka sektor esensial, terbukti efektif,” terangnya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (23/6/2021).
Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Bikin Saham Farmasi Cuan
Dia mengungkapkan, jika kebijakan lockdown yang dipilih maka ekonomi akan mengalami kontraksi pada kuartal ke III 2021. Sektor-sektor yang terpukul seperti konsumsi rumah tangga, penjualan ritel, transportasi dan sektor pariwisata.
"Namun itu hanya terjadi sementara. Selanjutanya pertumbuhan akan kembali lebih solid," ujarnya.
Bhima juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2021 berada dikisaran 3% hingga 4.5% dengan skenario lockdown 2 minggu pada Juni hingga Juli tahun ini.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19, Pengusaha Ritel: Memprihatinkan
“Dengan penerapan lockdown, risiko kehilahan PDB dengan asumsi target pertumbuhan 2021 sesuai APBN sebesar 5% atau PDB menjadi Rp16.205 triliun,”ungkapnya.