Saham Garuda Indonesia Digembok, Ini Penjelasan BEI

Aditya Pratama, Jurnalis
Rabu 28 Juli 2021 13:32 WIB
BEI Suspensi Saham GIAA. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan soal suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Suspensi dilakukan sejak Jumat 18 Juni 2021, setelah perseroan menunda pembayaran jumlah pembagian berkala sukuk yang telah jatuh tempo.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, suspensi dilakukan bursa bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada investor. Dia menegaskan, penghentian sementara perdagangan efek GIAA bukan merupakan sanksi, melainkan sebuah tindakan perlindungan investor.

Baca Juga: Garuda Indonesia Rugi Rp34,4 Triliun pada 2020

Di satu sisi suspensi ini juga memberikan kesempatan kepada manajemen Garuda Indonesia untuk melakukan tindakan memperbaiki kelangsungan usaha Perseroan.

"Hal tersebut akan mempercepat perusahaan untuk memperbaiki hal-hal yang menjadi penyebab penghentian sementara sehingga saham GIAA dapat diperdagangkan kembali, dan pemegang saham dapat menjual sahamnya di Bursa," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7/2021).

Baca Juga: Digugat PKPU oleh My Indo Airlines, Begini Penjelasan Garuda

Nyoman menambahkan, Bursa dapat mempertimbangkan pencabutan penghentian sementara Perdagangan Efek GIAA jika kondisi kelangsungan usaha Perseroan telah menunjukkan perbaikan.

"Diantaranya pembayaran utang dan kewajiban yang telah jatuh tempo, keberhasilan restrukturisasi kewajiban Perseroan serta kondisi-kondisi lainnya yang dapat berpengaruh pada kelangsungan usaha Perseroan," kata dia.

Sebagai tambahan, Bursa telah menyematkan Notasi Khusus M, E, D, L, X kepada GIAA agar membantu awareness investor terkait dengan kondisi GIAA. Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya