JAKARTA - PT Bank Permata Tbk meraup laba bersih sebesar Rp639 miliar pada kuartal II 2021 atau meningkat 74,3% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp366 miliar.
Direktur Utama PermataBank Chalit Tayjasanant mengatakan meskipun keadaan perekonomian Indonesia belum kembali seperti pra-pandemi, namun dengan strategi bisnis yang dijalankan dan dukungan para nasabah, perseroan mampu mencetak hasil yang positif di tengah tahun 2021.
Baca Juga: Laba Bank Permata Ambles 51% Jadi Rp721 Miliar
"Perluasan skala bisnis dan pertumbuhan kredit sehat, baik secara organik maupun inorganik, tetap menjadi fokus utama dalam meningkatkan kinerja PermataBank saat ini. Kami berharap dapat terus mendukung ekosistem perbankan Indonesia menuju ke arah yang lebih kuat," ujar Chalit dilansir dari Antara, Jumat (30/7/2021).
Dampak pandemi yang berkelanjutan terhadap pemulihan perekonomian domestik menjadi tantangan yang cukup signifikan bagi industri perbankan dalam mencapai target pertumbuhan aset. Total aset PermataBank bertumbuh sebesar 34,8% (yoy) menjadi sebesar Rp212,9 triliun.
Baca Juga: Jadi Bank BUKU IV, Investor Makin Lirik Bank Permata
Penyaluran kredit emiten berkode saham BNLI tersebut tumbuh 16,6% (yoy) menjadi sebesar Rp120,8 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit pada segmen wholesale banking sebesar 39,8% (yoy) yang antara lain dikontribusikan dari penyelesaian integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia pada Desember 2020. Pertumbuhan kredit bank juga didukung oleh pertumbuhan KPR yang cukup signifikan yaitu sebesar 21,7% (yoy) di segmen ritel.
Sejalan dengan pertumbuhan aset, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp4,9 triliun atau tumbuh sebesar 19,4% (yoy) dan laba operasional sebelum pencadangan tumbuh sebesar 36,6% (yoy). Dalam hal pencadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan, perseroan tetap menjalankan prinsip kehati-hatian mengingat dampak pandemi yang masih berlanjut yang secara tidak langsung menyebabkan potensi peningkatan risiko kredit inheren.