Garuda Indonesia Rugi Rp5,5 Triliun, Pendapatan Anjlok 54%

Aditya Pratama, Jurnalis
Senin 02 Agustus 2021 12:55 WIB
Garuda Indonesia (Foto: Okezone)
Share :

- Optimalisasi pendapatan penumpang berjadwal baik rute domestik dan internasional melalui optimalisasi produksi serta strategi dynamic pricing.

- Meningkatkan pendapatan kargo berjadwal, salah satunya dengan melakukan penerbangan cargo only selama masa pandemi untuk mengkompensasi penurunan pendapatan dari penumpang sesuai dengan peraturan yang berlaku;

- Menutup rute-rute yang tidak menghasilkan profit;

- Rightsizing untuk meningkatkan margin di rute-rute potensial

- Meningkatkan charter revenue yang berkelanjutan dengan membuat kerjasama kemitraan jangka pendek dan jangka panjang

- Menerapkan protokol Covid-19 pada seluruh titik layanan Garuda Indonesia (Cleanliness, Safety and Healthiness), serta melakukan campaign melalui social media;

- Meningkatkan arus kas dengan mengganti cadangan pemeliharaan dengan jaminan pembayaran (SBLC) dari pihak perbankan

- Secara aktif mencari alternatif pendanaan terkait utang dan pinjaman yang akan jatuh tempo

- Sinergi Garuda Indonesia Grup melalui keselarasan rute dan penetapan jadwal penerbangan yang disesuaikan dengan permintaan pasar; dan

- Melakukan negosiasi dengan lessor terkait penurunan biaya sewa pesawat, penundaan kedatangan pesawat baru, maupun opsi early redelivery pesawat.

Namun demikian, keterlaksanaan dan efektivitas rencana manajemen dalam memperbaiki kondisi keuangan Grup akan tergantung pada asumsi-asumsi berikut:

- bahwa kreditur akan menyetujui relaksasi pembayaran utang.

- bahwa lessor akan menyetujui untuk negosiasi restrukturisasi kewajiban sewa.

- kemampuan Grup melakukan rasionalisasi positif jumlah dan biaya karyawan sesuai dengan rencana jangka panjang Grup.

- bahwa pemegang saham akan terus memberikan dukungan finansial kepada Grup.

- bahwa Direktorat Jenderal Pajak akan menyetujui relaksasi pembayaran kewajiban perpajakan Grup.

Jika Grup tidak dapat merealisasikan rencana dan tindakan yang disebutkan di atas, Grup mungkin tidak dapat terus beroperasi sebagai kelangsungan usaha. Laporan keuangan konsolidasian ini tidak mencerminkan penyesuaian yang diperlukan jika Grup tidak dapat melanjutkan kelangsungan usahanya.

Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi tercatat 34,76 juta dolar AS, kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tercatat 98,12 juta dolar AS, dan kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan tercatat 100,90 juta dolar AS.

Garuda Indonesia mencatatkan liabilitas sebesar 12,90 miliar dolar AS dan ekuitas minus 2,32 miliar dolar AS. Adapun total aset perseroan turun menjadi 10,57 miliar dolar AS dibanding tahun 2020 sebesar 10,78 miliar dolar AS.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya