JAKARTA - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) membukukan total pendapatan mencapai USD1,5 miliar setara Rp22,62 triliun pada semester I-2021. Angka ini naik 40,9 persen (YoY) dari USD1,1 miliar atau Rp16 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara EBITDA perusahaan mencapai USD490 juta dan laba bersih sesudah pajak untuk periode berjalan mencapai USD237,8 juta atau setara Rp3,4 triliun. Demikian dikutip dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (6/8/2021)
Dari angka tersebut secara rinci: USD95,4 juta (Rp1,38 triliun) adalah laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk, dan USD142,3 juta (Rp2,09 triliun) adalah laba untuk kepentingan non-pengendali. (Kurs Jisdor BI pada 30 Juni 2021: Rp14.542)
Selanjutnya, jumlah penghasilan komprehensif periode berjalan mencapai USD249 juta atau setara Rp3.6 triliun dengan rincian: USD101 juta (atribusi ke pemilik entitas induk), dan USD147,9 (atribusi ke kepentingan non-pengendali).
Presiden Direktur BRPT Agus Pangestu mengatakan, hasil laporan keuangan semester I-2021 mencerminkan kelanjutan dari awal yang kuat oleh anak perusahaan petrokimia kami Chandra Asri dengan margin produk yang sehat sepanjang paruh pertama tahun ini serta kontribusi yang stabil dari anak perusahaan panas bumi kami yakni Star Energy.
"Di tengah tantangan pandemi yang masih berlanjut, kami tetap fokus pada kelangsungan operasional, ketahanan bisnis, dan prinsip kehati-hatian keuangan di kedua bisnis kami," katanya.