Hingga kuartal I/2021, RMBA berhasil menyusutkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 83,59%, dari Rp43,29 miliar pada periode yang sama tahun 2020 menjadi Rp7,10 miliar pada kuartal I/2021. Selain itu, penjualan emiten produsen rokok ini merosot 43,78% menjadi Rp2,289 triliun. Tapi beban penjualan menyusut 43,46% menjadi Rp2,019 triliun. Sehingga laba kotor turun 46,3% menjadi Rp269,23 miliar.
Menariknya, beban operasi mengalami penyusutan 55,78% menjadi Rp210, 07 miliar. Hal itu disebabkan beban penjualan menyusut 73,14% menjadi Rp94,41 miliar. Ditambah perseroan membukukan keuntungan nilai tukar rupiah sebesar Rp38,66 miliar, sedangkan kuartal I 2020 membukukan kerugian selisih nilai tukar rupiah senilai Rp18,3 miliar.
Sementara itu, aset terkumpulkan sebesar Rp11,477 triliun atau terkoreksi 7,9% dibandingkan akhir tahun 2020 sebesar Rp11,477 triliun. Hal itu karena kewajiban jangka pendek turun menyusut 25% Rp2,823 triliun. Kemudian arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp442,53 miliar, merosot 77,16% dibandingkan kuartal I 2020 sebesar Rp1,936 triliun
(Kurniasih Miftakhul Jannah)