JAKARTA - Startup Aruna dibangun sejak 2016 oleh tiga anak muda. Aruna bercita-cita menjadikan startup ini pusat ekonomi maritim dunia dengan merancang ekosistem yang berkelanjutan dan adil.
Bersahabat sejak kuliah, Utari Octavianty, Farid Naufal Aslam dan Indraka Fadhillah mendirikan Aruna dengan harapan dapat memperbaiki industri perikanan dan hidup para nelayan. Ide ini pada akhirnya berbuah manis dan mengantarkan mereka memboyong pulang piala pertama.
Ketiga pendiri Aruna memiliki misi memberantas praktik yang tidak transparan dalam industri perikanan dengan mengembangkan platform digital yang langsung menghubungkan para nelayan dan hasil tangkapan mereka dengan pelanggan.
Baca Juga: Tak Hanya Unicorn, BEI 'Colek' Startup Centaur untuk IPO
Dilansir dari laman East Ventures, Kamis (12/8/2021), Aruna adalah startup Indonesia pertama yang fokus menghubungkan nelayan ke pasar yang lebih besar dengan bantuan teknologi. Pada 2017, Aruna Site pertama didirikan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Ini tentunya bukan keputusan mendadak karena Utari dibesarkan di Kampung Baru, Balikpapan.
Berdasarkan East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2021, Balikpapan merupakan kota dengan daya saing digital tertinggi di Kalimantan. Aruna juga membuka kantor di Jakarta pada tahun yang sama.
Baca Juga: 5 Ide Marketing Murah Meriah bagi Startup
“Potensi maritim Indonesia mencapai US$ 1.2 triliun setiap tahun, tetapi 90% dari mereka masih bertransaksi di sektor informal dengan quality control yang rendah dan rantai pasok yang tidak efisien. Sistem konvensional tidak menguntungkan nelayan maupun konsumen karena makelar menerapkan markup harga yang tinggi sementara nelayan tetap miskin,” papar Utari Octavianty, co-founder dan General Director Aruna.
Misi menghubungkan nelayan dengan customer melalui platform e-commerce juga selaras dengan poin penting yang disampaikan oleh laporan EV-DCI, yang menyatakan bahwa e-commerce merupakan salah satu bidang dengan pertumbuhan luar biasa selama pandemi. Aruna juga membuktikan poin lain pada laporan EV-DCI yang menegaskan bahwa sektor-sektor yang mengadopsi ekonomi digital merasakan pertumbuhan positif.
Sejak menebar jaring dengan memasarkan produknya di e-commerce lain di masa pandemi, Aruna berhasil tumbuh tujuh kali lipat di tahun 2020. Meningkatnya minat konsumsi seafood sebagai sumber protein selama COVID-19 juga berkontribusi pada pertumbuhan Aruna, karena semakin banyak orang menyadari betapa pentingnya peran makanan dalam menjaga kesehatan.