Wih! Pengelola Pizza Hut (PZZA) Kantongi Laba Rp31 Miliar, Meroket 210%

, Jurnalis
Jum'at 20 Agustus 2021 13:30 WIB
Pizza Hut Cetak Laba di Semester I-2021. (Foto: Okezone.com/Sarimelati Kencana)
Share :

JAKARTA - PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mencatat laba Rp31,52 miliar pada semester pertama 2021. Laba tersebut melonjak 210% dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp10,475 miliar.

Hasil itu mendongkrak laba per saham dasar menjadi Rp10,5. Sedangkan semester I 2020 hanya tercatat Rp3,5. Sebaliknya, penjualan perseroan merosot sedalam 7,15% menjadi Rp1,688 triliun.

Baca Juga: Laba Bersih Emiten Pengelola Pizza Hut Rp4,8 Miliar, Turun 19%

Rincinya, penjualan makanan merosot 7,75% menjadi Rp1,596 triliun. Tapi penjualan minuman tumbuh 0,6% menjadi Rp95,349 miliar. Menariknya, beban dapat ditekan 10,72% sehingga tercatat Rp566,96 miliar. Sehingga laba kotor tumbuh 5,24% menjadi Rp1,121 triliun.

Selain, itu emiten pemegang merek dagang Pizza Hut dapat menekan beban penjualan sedalam 8,17% menjadi Rp977,77 miliar. Sementara itu, aset terpapas 6,99% menjadi Rp2,075 triliun.

Hal itu didorong pelunasan utang bank jangka pendek senilai Rp99,31 miliar. Patut diketahui, kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp293,97 miliar, membaik dibandingkan semester I 2020 yang mencatatkan kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi senilai Rp477,54 juta.

Baca Juga: Asyik, Emiten Pengelola Pizza Hut Tebar Dividen

Guna mengejar pertumbuhan bisnisnya, perseroan agresif dalam melakukan penetrasi pasar dan termasuk rencana membuka gerai baru yang ditargetkan 50 gerai.

Sekretaris Perusahaan PZZA, Kurniadi Sulistyomo mengatakan, besaran belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan untuk ekspansi tersebut. Yang terang, PZZA akan banyak membangun gerai mandiri dan fokus pada lokasi di luar Pulau Jawa.

Dirinya memberi contoh, salah satunya merencanakan pembangunan gerai Pizza Hut baru di Bontang, Kalimantan Timur.

"Pembangunan gerai ini tentunya dilakukan secara bertahap. Mengenai capex atau detail anggaran juga sangat situasional, karena tergantung pemilihan lokasi dan wilayah. Dengan demikian nilai capex belum bisa di-declare," katanya, dikutip dari Harian Neraca, Jumat (20/8/2021).

Tahun ini, PZZA juga tidak memasang target pertumbuhan penjualan maupun pengurangan rugi bersih. Kata Kurniadi, dalam setahun terakhir, pengalaman mengajarkan agar fokus pada usaha terbaik dibandingkan memasang target tertentu.

"Hasil yang kami peroleh pada 2020 merupakan upaya terbaik yang dilakukan oleh kami, bahkan dari skala outlet. Kami mencapai pendapatan sebesar Rp3,45 triliun dan kami sangat mengapresiasi hal itu," ujarnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya