CHICAGO - Harga emas kembali turun pada akhir perdagangan Kamis. Para investor mengabaikan pelemahan dolar AS dan fokus pada data penggajian non-pertanian yang akan dirilis Jumat waktu setempat.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, turun USD4,5 atau 0,25% menjadi USD1.811,50 per ounce.
Sehari sebelumnya, Rabu (1/9/2021), harga emas berjangka juga turun USD2,1 atau 0,12% menjadi USD1.816 per ounce, setelah melonjak USD5,9 atau 0,33% menjadi USD1.818,10 per ounce pada Selasa (31/8/2021).
"Pasar emas saat ini sedang berkonsolidasi dan tidak peduli tentang hal lain sampai jumlah pekerjaan muncul," kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, dikutip dari Antara, Jumat (3/9/2021).
Baca Juga: Emas Antam Turun Rp2.000, Cek Harganya di Sini
"Tetapi jika ada penurunan yang lebih besar dalam dolar, emas mungkin memiliki beberapa jenis tawaran," tambah Streible.
Investor emas sekarang ini tidak terlalu memperhatikan penurunan dolar. Emas biasanya naik ketika dolar melemah karena membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.
Pelaku pasar juga mengambil data yang menunjukkan lebih sedikit orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran minggu lalu, meskipun ada lonjakan infeksi baru Covid-19.
Baca Juga: Harga Emas Turun Tipis pada Level USD1.812/Ounce
Data tersebut muncul setelah Simposium Kebijakan Ekonomi tahunan Jackson Hole, di mana Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pemulihan di pasar tenaga kerja akan menentukan kapan bank sentral mulai memperlambat pembelian asetnya.
Analis pasar berpendapat bahwa komentar Powell telah membuat laporan pekerjaan bulanan AS sangat penting karena data tersebut dapat meletakkan dasar untuk pertemuan Federal Reserve akhir bulan ini.