JAKARTA - Harga emas berjangka terangkat lebih dari 1% ke level tertinggi dalam 2,5 bulan pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB). Harga emas naik karena pertumbuhan pekerjaan AS yang lebih lambat dari perkiraan pada Agustus mendorong dolar lebih rendah, menimbulkan keraguan tentang kepastian waktu pengurangan stimulus Federal Reserve.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Terus, Hari Ini Dijual Rp937.000/Gram
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD22,2 atau 1,23%, menjadi ditutup pada USD1,833,70 per ounce. Emas berjangka menguat 0,8% untuk minggu ini.
Pertumbuhan lapangan pekerjaan AS pada Agustus jauh di bawah ekspektasi di tengah lonjakan infeksi COVID-19.
Baca Juga: Harga Emas Turun 0,25%, Padahal Dolar AS Melemah
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (3/9/2021) bahwa pengusaha-pengusaha AS hanya menambahkan 235.000 pekerjaan pada Agustus, lebih rendah dari ekspektasi pasar dan lebih rendah dari kenaikan pekerjaan yang direvisi naik sebesar 1,1 juta pada Juli dan 962.000 pada Juni.
Indeks dolar tergelincir segera setelah laporan tersebut dirilis, sehingga memperkuat daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.