Setelah menjadi penerima pada Gelombang ke-6, Verly menjadi alumni aktif dalam forum alumni Kartu Prakerja, dan juga menjadi salah seorang pelopor yang merawat Alumni Prakerja. Dia menuturkan bahwa forum itu menjadi wadah di media sosial (Facebook dan Instagram) untuk menuangkan ide-ide tentang kewirausahaan supaya alumni Prakerja pada khusunya danmasyarakat Indonesia pada umumnya, dapat berpartisipasi dalam wadah itu.
Menko Airlangga mengapresiasi hal tersebut, “Kumpulkan saja semua (alumni Prakerja) di Papua, jadi semuanya bisa terkoneksi online.” Ada juga pria berusia 40 tahun bernama John Wempi Wona yang memaksimalkan manfaat yang diterima dari Kartu Prakerja dengan mengambil tujuh jenis pelatihan. Jumlah tersebut lebih banyak dari rata-rata jumlah pelatihan yang diambil seorang penerima Kartu Prakerja.
"Jumlah pelatihannya ada 7, yang pertama sukses jualan online di marketplace, kursus akuntansi dasar, keuangan bisnis UMKM, kemudian kelas online menulis opini, kuasai teknik story telling, crative writting dan cara berbicara di depan umum dengan teknik NLP, satu lagi kelas belajar menjadi MC profesional," papar John.
John menceritakan, saat itu pandemi Covid 19 baru merebak di Jayapura, dan tidak banyak aktifitas yang bisa ia lakukan. " Saya manfaatkan waktu dan kesempatan, habiskan semua untuk beli pelatihan hingga saldo tersisa hanya 18 ribu," ujarnya.
Insentif tunai yang didapatnya ia gunakan untuk modal usaha berjualan online di Market place dan Sosial Media. Ia menjual busana, elektronik sampai alat kesehatan.
Kini menjelang pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) di Papua, John Wempi berniat mengembangkan usaha. Ia melihat peluang untuk berjualan barang-barang aksesoris PON secara Offline.
Ketika ditanya Airlangga tentang kendala usaha, John mengeluhkan koneksi internet di Jayapura yang sering mati.
"Saya punya kendala ada beberapa, kendala yang spesifik itu terkait data. Beberapa waktu ini kita di Papua setiap konflik pasti internet putus Pak, jadi itu masalah yang sangat spesifik. Jadi bagaimana anak-anak Papua mau ikut pelatihan Prakerja Bagaimana yang jualan online, juga macet total Pak," keluh John. Mendengar hal itu, Airlangga mengatakan hal itu akan jadi perhatian pemerintah.
Kendala lain yang disampaikan John Wempy adalah terkait modal. Hal itu langsung diberi solusi oleh Airlangga dengan tawaran KUR mikro. John langsung dipertemukan dan dibantu oleh BNI, sebagai salah satu Bank penyalur KUR.
Pada kesempatan itu juga, John menjadi salah satu alumni Kartu Prakerja yang mendapatkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI. John mendapatkan KUR senilai Rp30 juta. Hal ini akan dia gunakan untuk membangun usaha offline ke depannya, yang menjual berbagai merchandise PON XX 2020 yang akan berlangsung bulan depan. Selain John, KUR juga diberikan BNI kepada alumni Kartu Prakerja lainnya yang memenuhi syarat.
Turut hadir dalam acara ini adalah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wali Kota Jayapura, Pimpinan Wilayah 16 (Papua/Papua Barat) BNI, dan VP Divisi Hubungan Kelembagaan BNI.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)