Kisah Anak Petani yang Jadi Tukang Sepatu Berharta Rp185 Triliun

Aditya Pratama, Jurnalis
Senin 13 September 2021 07:55 WIB
Kisah Sukses Anak Petani Jadi Tukang Sepatu Berharta Rp185 Triliun
Share :

JAKARTA - Taiwan memiliki crazy rich bernama Zhang Congyuan. Kisah Zhang Congyuan menginspirasi banyak orang, sebab dari anak petani berhasil jadi tukang sepatu kelas dunia yang kini mempunyai kekayaan USD13 miliar atau sekitar Rp185 triliun.

Dalam versi Forbes 2021, Zhang Congyuan merupakan orang terkaya peringkat pertama di Taiwan. Zhang Congyuan merupakan pendiri Huali Industrial Group.

Zhang memulai bisnisnya lebih dari tiga dekade lalu, dia tidak mampu membeli pabrik, sehingga mengubah peternakan babi di sebelah sawah di Taiwan barat menjadi sebuah pabrik sepatu.

Pada 2019, perusahaannya memproduksi lebih dari 180 juta pasang sepatu. Huali adalah pemasok sepatu merek global untuk Nike, Converse, dan Vans. Saham Huali telah melonjak 162 persen sejak go public di Bursa Efek Shenzhen pada April 2021 lalu.

Kenaikan saham tersebut mendorong Zhang yang memiliki 87 persen saham perusahaan bersama keluarganya masuk dalam daftar orang terkaya di negara itu. Dia sekarang lebih kaya dibanding Terry Gou dari Foxconn Technology Group.

Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Taiwan

Zhang mengatakan, dia dibesarkan di sebuah desa. Dia hanya mengelola perusahaan kecil. "Selama beberapa dekade terakhir, saya hanya menempatkan semua usaha saya ke sepatu," kata dia, dikutip dari Bloomberg, Minggu (12/9/2021).

Dia mengakui dirinya adalah orang yang membosankan. Zhang hanya akan melakukan hal-hal yang dikuasainya. Zhang lahir dalam keluarga petani di Taiwan pada 1948. Setelah lulus perguruan tinggi jurusan pertanian, dia mulai bekerja di pabrik yang memproduksi sepatu wanita.

Dia menabung untuk memulai perusahaannya dan mendirikan beberapa usaha alas kaki di Taiwan dan Guangdong di China selatan pada 1980-an.

Pada 1990, Zhang mendirikan Liangxing Industrial dengan mitra di Hong Kong. Liangxing Group go public di Hong Kong pada 1995, kemudian berganti nama menjadi Symphony Holdings.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya