Saat duduk di bangku SMP, dia mulai menekuni tari-tarian. Kebetulan, salah seorang anggota keluarganya memberikan kesempatan untuknya agar ikut berlatih menarih dan mengikuti sejumlah perlombaan di Kota Padangsidimpuan.
Bakat Yoan Nasution untuk menjadi pengusaha sudah terlihat sejak dia masih sekolah. Dia nekat mengumpulkan uang jajannya untuk membuka usaha. Dimulai pada tahun 2014. Saat itu, dia harus mengumpulkan uang sebanyak Rp3 juta selama 1 tahun demi membuka usaha jualan kembang api.
Namun, usaha tersebut bersifat musiman seperti, pada puasa Ramadan dan tahun baru. Tak berhenti di situ, pada 2018, Yoan lalu membuka usaha jasa delivery yang diberi nama Mangalappataru. Dengan modal Rp200.000, dia bisa menghasilkan uang Rp150.000-200.000 per hari. Untuk mengembangkan usaha tersebut, dia harus bekerja sama dengan banyak jenis usaha. Bahkan, dia menjual produk-produk dari Kota Medan.
"Alhamdulillah, penghasilan bersih setiap harinya Rp150.000-200.000 per hari," katanya.
Dengan kerja kerasnya, usaha Yoan semakin berkembang lalu membuat usaha kuliner ceker ayam pedas. Awalnya, dia menjalankan usaha tersebut dari rumah dengan menampung pesanan dari masyarakat.
"Selanjutnya, saya membuka usaha kuliner bernama 'Mak Yon' di Jalan Sudirman, tepatnya di simpang lampung merah tidak jauh dari Alaman Bolak Kota Padangsidimpuan," ujarnya.
Tak heran, saat ini dari usaha kuliner Mak Yon, dia bisa menghasilkan uang Rp1-2 juta per malam. Akhirnya, di tahun 2021, Yoan sudah membuka usaha butik.
(Feby Novalius)