JAKARTA - Ekonomi dunia gempar dengan kasus gagal bayar raksasa properti China, Evergreen. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun angkat bicara soal krisis itu.
"Di mana total utang (Evergrande) USD300 miliar dan akan mengalami situasi enggak mudah dan dampak luar biasa, baik ekonomi domestik dan dunia. Kita harus melihat, waspadai apa yang terjadi perekonomian Tiongkok akibat gagal bayar perusahaan Evergrande," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021).
Okezone merangkum fakta-fakta krisis Evergrande yang membuat Sri Mulyani was-was, Sabtu (25/9/2021).
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Dampak Luar Biasa Krisis China Evergrande
1. Krisis Utang Rp4.000 Triliun
Utang Evergrande tercatat mencapai total USD300 miliar, setara hampir Rp4.270 triliun.
Menurut Menkeu, krisis akibat gagal bayar ini merupakan risiko baru perekonomian dunia. Dia juga mengatakan akan mewaspadai kasus ini dan dampaknya di Indonesia.
Baca Juga: Kasus Evergrande Gagal Bayar Utang Rp4.000 Triliun Bikin Sri Mulyani Was-Was
2. Jadi Ancaman Ekonomi Dunia
Sebagai perusahaan konstruksi terbesar Tiongkok, kasus ini diwaspadai Sri Mulyani sebagai hantaman bagi perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Evergrande memiliki keterkaitan dengan ekonomi China, mengingat aset dan jangkauannya yang luas di pasar domestik maupun mancanegara, sehingga kekhawatiran terhadapnya merebak belakangan ini.