MGPA juga sudah menjalin kontrak pelaksanaan balapan internasional MotoGP selama 10 tahun. Event balapan internasional tersebut akan menjadikan Lombok sebagai pusat perhatian dunia setiap tahunnya.
Hal itu, lanjut Purbaya, tentu harus didukung dengan manajemen seluruh sumber daya daerah, dalam pengertian budaya lokal harus dijaga jangan sampai tidak berhasabat dengan turis.
"Tapi saya pikir kalau di sini budaya sudah bagus, tinggal di tata saja. Saya pikir peran Lombok sebagai pusat pariwisata Indonesia yang ke 'satu setengah' akan bisa terjadi, jadi bukan Bali kedua," ucap Purbaya berseloroh.
(Feby Novalius)