Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen menjelaskan bahwa kesuksesan yang diraih BRI menjawab keraguan dari para investor, dimana adannya keraguan dari para pengamat dan keraguan terhadap pasar Indonesia secara keseluruhan bahkan keraguan terhadap pemulihan ekonomi di Indonesia.
Dengan basis pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan lebih bertumbuh pada perkembangan UMKM, hal ini juga akan terus didorong oleh OJK sekaligus akan sangat mendukung terhadap pengembangan daripada UMKM.
"Ternyata di Indonesia ini banyak sekali masyarakat yang ekonominya bertumpu dari kegiatan sehari-hari. Kami menyambut baik bahwa kegiatan ini merupakan selebrasi kita semua. Kami di OJK juga tentunya sangat mendukung bagaimana UMKM ini bisa terus tumbuh," ucap Hoesen.
Adapun total nilai Right Issue BRI mencapai Rp95,9 triliun, yang terdiri dari Rp54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non tunai Pemerintah dan Rp41,2 triliun dalam bentuk cash proceed dari pemegang saham publik, dimana Rp27,9 triliun di antaranya berasal dari pemegang saham asing.
Pencapaian ini menorehkan sejarah, rights issue BRI menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara, menduduki peringkat ketiga di Asia, dan peringkat ketujuh di seluruh dunia. Hal ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi transaksi pasar modal di Indonesia.
(Dani Jumadil Akhir)