Erick Thohir: Pandemi Covid-19 saat Tepat untuk Kita Bangkit

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Jum'at 01 Oktober 2021 13:59 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Okezone.com/BUMN)
Share :

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menilai Indonesia sebagai bangsa besar dan selalu bangkit dari krisis. Pasalnya, Indonesia dianugerahi dengan Sumber Daya Alam (SDA) dan market yang besar.

Pandemi Covid-19, kata dia, bukan menjadi momentum bagi Indonesia untuk mengeluh diri. Justru pandemi merupakan saat yang tepat untuk bangkit dan bertransformasi.

Baca Juga: 5 Desain Pemulihan Ekonomi, dari Insentif Pajak hingga Perlindungan Sosial

"Hari ini, hari kemarin adalah bukan hari-hari untuk kita mengeluh, untuk kita terus bertahan. Tapi justru saat ini adalah saat yang tepat untuk kita bangkit dan untuk kita bertransformasi," ujar Erick, Jumat (1/9/2021).

Transformasi yang dimaksud adalah pembenahan sumber daya manusia (SDM), penyesuaian diri dengan perubahan digitalisasi, hingga perbaikan sarana logistik. Pada titik ini, perusahaan pelat merah akan mengambil peran untuk mendorong perubahan tersebut.

Baca Juga: Beli Sekarang Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 19, Hari Ini Terakhir!

Erick menyebut, pihaknya menyadari arti penting peran BUMN dalam agenda transformasi. Di internal perusahaan negara, pemegang saham terus mendorong perseroan untuk tetap berbenah diri agar terus memberikan dan menopang makro ekonomi Indonesia.

"Kami di BUMN sadar bahwa kami adalah sepertiga kekuatan ekonomi yang ada di Indonesia. Insya Allah dipergunakan sebaik-baiknya untuk program membantu rakyat Indonesia. Karena itu, kami melakukan lima langkah prioritas di Kementerian BUMN," katanya.

Di sisi ekonomi, sepanjang 2020 BUMN tercatat memberikan kontribusi ke negara sebesar Rp375 triliun. Jumlah itu terdiri atas pajak, dividen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Namun, kontribusi BUMN pada 2021 ini diperkirakan stagnan. Estimasi awal Kementerian BUMN, dividen BUMN tahun ini berkisar antara Rp30 triliun hingga Rp35 triliun. Proyeksi tersebut lebih rendah dari target semula yakni Rp40 triliun.

Tak hanya itu, pihaknya juga terus berupaya memperbaiki tata kelola BUMN sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tidak saja di sisi manajemen, namun juga di sisi keuangan. Sebab itu, program transformasi BUMN terus digalakan baik di tengah pandemi atau pascapandemi.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya