Sementara emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, emas juga bersaing dengan greenback untuk status safe-haven. Pengurangan stimulus bank sentral dan prospek kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, membebani emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor semakin memperkirakan Federal Reserve AS untuk mulai mengurangi pembelian aset setelah data menunjukkan peningkatan yang solid dalam harga-harga konsumen AS bulan lalu.
"Jika The Fed mempercepat agenda pengetatan kebijakannya, memperkuat dolar di sepanjang jalan, itu akan melemahkan emas," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.
Namun laporan Federal Reserve pada Senin (18/10/2021) bahwa produksi industri AS turun 1,3% pada September, jauh lebih besar dari yang diharapkan karena efek Badai Ida yang masih ada terus menghambat aktivitas, memberikan beberapa dukungan pada emas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 8,5 sen atau 0,36%, menjadi ditutup pada USD23,264 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD21 atau 1,98%, menjadi ditutup pada USD1.037,90 per ounce.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)