PALEMBANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan BUMN tidak asal membuat rencana ekspansi bisnis. Sebab, jika ada proyek yang mangkrak, maka dirinya tidak segan-segan untuk mengusut.
Erick mengapresiasi keinginan BUMN untuk mengembangkan usaha namun rencana itu harus bisa diterima dalam hitungan bisnis.
“Bagaimana rencana proyek tersebut disusun? Mengapa bisa mangrak? Apa karena hanya ada keinginan pada direktur yang penting mereka ada proyek? Ini harus dicermati,” kata Erick, di Palembang, Sumatera Selatan, dikutip dari Antara, Minggu (24/10/2021).
Baca Juga: Erick Thohir Pesan agar Bank BUMN Perlakukan UMKM Bak Pahlawan
Ia mencermati kasus di PT Krakatau Steel, yang mana telah menginvestasikan dana mencapai USD850 juta (Rp12 triliun) untuk pembangunan pabrik tanur tiup (blast furnace).
Pembangunan proyek yang memakan biaya investasi yang besar itu mangkrak selama empat tahun dan membebani perusahaan dengan utang menggunung.
Erick pun telah memerintahkan untuk dilakukan pengusutan karena ada dugaan korupsi.
Baca Juga: 5 PR Erick Thohir dalam 2 Tahun ke Depan
Atas kejadian ini, Erick mengingatkan BUMN untuk mendukung proses transformasi bisnis yang dijalankan Kementerian BUMN dengan menetapkan lima fondasi sebagai acuan.
Lima fondasi itu yakni perbaikan korporasi dan pelayanan publik, fokus pada bisnis inti, inovasi berbasis digitalisasi, proses bisnis yang baik dan diawali dengan transformasi sumber daya manusia.