Sementara itu, Presiden BHP Minerals Australia Edgar Basto mengatakan, penjualan aset ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk melakukan transisi dari emisi karbon besar. “Transaksi ini sesuai dengan strategi BHP, memberikan nilai bagi perusahaan dan pemegang saham kami, serta memberikan kepastian bagi tenaga kerja BMC dan masyarakat setempat," ujarnya.
Sebagai informasi, perusahaan pertambangan Australia, BHP Minerals Pty Ltd (BHP) melepas 80% kepemilikan sahamnya di BHP Mitsui Coal Pty Ltd (BMC) kepada perusahaan pertambangan milik Sinar Mas Group, Stanmore SMC Holdings Pty Ltd (SMC), anak usaha dari Golden Energy and Resources Limited (GEAR) pada 8 November 2021. Di mana aksi korporasi tersebut dilakukan melalui akuisisi seluruh saham Dampier Coal (Qld) Pty Ltd oleh SMC.
Rencana transaksi telah diumumkan oleh GEAR pada situs bursa efek Singapura dan oleh Stanmore pada situs bursa efek Australia, mengingat bahwa GEAR adalah perusahaan publik di Singapura dan Stanmore adalah perusahaan publik di Australia. GEAR secara rinci merupakan perusahaan asal Singapura yang 86,87% sahamnya dikuasai Grup Sinar Mas lewat PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).
Aset BMC yang dilepas adalah tambang batu bara metalurgi Poitrel dan South Walker Creek, ditambah infrastruktur Red Mountain, dan pengembangan sumur Wards Well. Semuanya di Queensland, Australia. Poitrel dan South Walker Creek memiliki produksi batu bara metalurgi total sekitar 10 juta ton per tahun dan cadangan lebih dari 135 juta ton.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)