3. Merubah Model Bisnis
Ihwal perubahan model bisnis, kata Erick, Garuda akan difokuskan pada rute penerbangan domestik. Langkah ini diambil untuk memanfaatkan ceruk pasar domestik yang masih potensial.
Selain berfokus pada penerbangan domestik, Garuda juga akan menguatkan bisnis kargo.
4. Bekerja Sama dengan Emirates
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bekerja sama dengan perusahaan penerbangan asal Dubai, Emirates.
Menteri BUMN Erick Thohir mencatat, kerja sama itu bertujuan agar Garuda Indonesia bisa fokus pada bisnis penerbangan domestik. Selain itu, perjanjian dalam bentuk code sharing juga menegaskan bahwa pelanggan Garuda tetap bisa menjelajahi rute internasional melalui maskapai Emirates.
Melalui kerjasama code sharing dengan Emirates dalam melayani rute penerbangan ke luar negeri, maka Garuda masih memiliki nilai di mata pelanggannya. Hal ini diharapkan berdampak positif dalam mendukung orientasi baru Garuda yang akan lebih fokus melayani rute domestik. "Bagaimanapun juga, kita tidak bisa tinggal diam, bukan? Yang namanya usaha dan mencari solusi harus tetap dipikirkan. Termasuk juga menyusun strategi dan fokus baru untuk bisnis penerbangan domestik Garuda," kata Erick.
5. Dinilai Potensial
Data penerbangan masih didominasi oleh penumpang domestik. Tercatat, 78 persen penumpang menggunakan pesawat untuk bepergian antar pulau dengan estimasi perputaran uang mencapai Rp1.400 triliun.
"Toh kalau kita lihat dari data sebelum Covid sendiri, 78% adalah turis lokal, sisanya turis asing. Dari 78% itu Rp1.400 triliun perputaran uangnya. Jadi memang nanti kita akan memfokuskan kepada penerbangan dalam negeri saja, ini untuk bisnis model perubahan," katanya.
6. Menekan Biaya Sewa Pesawat
Manajemen juga diharuskan melakukan upaya pemetaan ihwal pembiayaan sewa (leasing) pesawat. Erick mencatat, leasing pesawat Garuda mencapai 28% atau tertinggi di dunia. Hal ini menjadi sebab lain emiten menanggung beban keuangan.
"Jadi, makanya kita sedang fokus negosiasi dengan lessor dan kita kategorikan ada dua, lessor yang klasifikasi korupsi sesuai dengan temuan KPK dll, kita tidak mau dalam negosiasi kita dilemahkan, silahkan saja ambil pesawatnya. Untuk B to B kemahalan, ya kita coba negosiasi ulang," tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)