IEA memperkirakan harga rata-rata Brent berada di sekitar 71,50 dolar AS per barel pada 2021 dan 79,40 dolar AS pada 2022, sementara Rosneft mengatakan mungkin mencapai 120 dolar AS pada paruh kedua 2022, menurut kantor berita TASS.
Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) Mohammad Barkindo memperkirakan surplus minyak pada awal Desember dan pasar akan tetap kelebihan pasokan tahun depan.
OPEC pekan lalu memangkas perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal keempat sebesar 330.000 barel per hari dari perkiraan bulan lalu, karena harga energi yang tinggi menghambat pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.
Kekhawatiran tentang kehancuran permintaan juga muncul ketika Eropa kembali menjadi pusat pandemi COVID-19, mendorong beberapa pemerintah untuk mempertimbangkan menerapkan kembali penguncian, sementara China sedang berjuang melawan penyebaran wabah terbesarnya yang disebabkan oleh varian Delta.
Pemerintahan Biden telah mempertimbangkan untuk memanfaatkan stok darurat AS untuk mendinginkan kenaikan harga minyak. Namun, penjabat kepala Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pelepasan minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS kemungkinan hanya akan berdampak singkat pada pasar minyak.
"Pasar terlihat solid secara fundamental dengan pasar fisik yang kuat, tetapi dengan kurangnya short di pasar dan ketakutan SPR, pasar tidak bisa reli," kata Scott Shelton, spesialis energi di United ICAP.
Dolar menyentuh level tertinggi 16 bulan terhadap sekeranjang mata uang setelah data penjualan ritel AS yang kuat. Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Regulator energi Jerman juga menangguhkan proses persetujuan untuk Nord Stream 2, pipa baru utama yang membawa gas alam Rusia ke Eropa, mendorong patokan harga kontrak bulan depan Belanda melonjak 15 persen, persentase kenaikan tertinggi dalam lebih dari sebulan.
Harga bahan bakar yang lebih tinggi meningkatkan permintaan minyak karena pembangkit listrik beralih ke pembakaran minyak mentah, daripada gas alam.
(Taufik Fajar)