JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengurangi sejumlah rute penerbangan domestik sebagai upaya efisiensi keuangan dan utang. Kebijakan ini pun berdampak pada bisnis perusahaan lain seperti PT Angkasa Pura I (Persero).
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, pengurangan rute penerbangan emiten dengan kode saham GIAA akan berdampak pada bisnis AP I. Sebab, jumlah pesawat yang beroperasi di bandar udara (bandara) di bawah pengelolaan perseroan menjadi berkurang.
Baca Juga: Heboh Kabar Pilot Garuda Indonesia Pindah ke Citilink
Untuk mengantisipasi dampak signifikan pada bisnis perusahaan usai Garuda Indonesia resmi mengumumkan pengurangan rutenya, pihak AP I akan mendorong maskapai penerbangan lain untuk aktif beroperasi di bandara di bawah pengelolaannya.
"Pasti ada pengaruhnya, tapi ini kita perlu manajemen secara baik ya, jadi upaya kita mendorong airline untuk aktif beroperasi di bandara kita hal yang kita lakukan," ujar Faik saat ditemui di kawasan Pos Blok, Jakarta Pusat, Rabu (17/11/2021).
Baca Juga: Serahkan Proposal Restrukturisasi Utang Rp139 Triliun, Bos Garuda Paparkan Rencana Bisnis
Kementerian BUMN selaku pemegang saham telah mengumumkan akan melakukan pemangkasan rute penerbangan Garuda dari 237 menjadi 140 rute saja. Artinya, ada 97 rute yang nantinya ditutup.
Pengurangan sejalan dengan pengembalian sejumlah armada pesawat Garuda Indonesia kepada lessor atau perusahaan penyewa pesawat.