JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kerja keras untuk mencapai target pendapatan negara tahun ini.
Sri Mulyani memprediksi, pendapatan negara tahun 2021 akan tumbuh sebesar 16,3% year-on-year (yoy) atau sebesar Rp1.916 triliun dari target dalam APBN sebesar Rp1.743,6 triliun.
Sementara itu, realisasi pendapatan negara tahun lalu sebesar Rp1.647,7 triliun atau mencapai 96,9% dari target Rp1.699,9 triliun. Angka ini turun 15,9% (yoy) yaitu Rp312,8 triliun dari 2019.
“Pendapatan negara kita proyeksikan akan mencapai 16,3% growth-nya. Nominalnya sekitar Rp1.916 triliun. Kita akan lihat nanti, komponennya akan kita identifikasi,” ujar Sri dalam acara virtual di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Baca Juga: Jokowi Siapkan Belanja Negara Rp2.714 Triliun di Tahun Depan
Hingga Oktober 2021, Sri Mulyani mencatat pendapatan negara meningkat hingga 18,2% yoy yaitu dari Rp1.277 triliun menjadi Rp1.510 triliun. Maka dari itu, pemerintah akan mengejar proyeksi pertumbuhan pendapatan negara sebesar 16,3% tersebut dalam dua bulan terakhir dengan memetakan komponen penunjangnya.
“Tentu satu setengah bulan terakhir ini saya seperti ikut lari maraton. Ini adalah the last mile yang sangat penting,” katanya.
Sri Mulyani mengatakan bahwa konsumsi masyarakat yang merupakan salah satu komponen pendorong pendapatan negara masih cukup resilient bahkan di tengah adanya pandemi Covid-19 varian delta.
"Varian delta memang telah menurunkan konsumsi masyarakat yang awalnya di atas 5% menjadi hanya sekitar 1% namun underlying activity masyarakat tidak berhenti," ujarnya.
Dari sisi belanja negara, dia menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar seluruh kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah untuk terus mendorong belanja sesuai yang telah dianggarkan.