Kemudian, kepemilikan sapi perah peternak rakyat rendah hanya 2 sampai 3 ekor sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar. Produktivitas sapi perah rakyat juga rendah jauh di bawah produktivitas sapi di mega farm.
"Terbatasnya lahan untuk kandang dan pakan hijauan untuk peternak rakyat juga menjadi penghambat," ujarnya.
Di sisi lain, rasio biaya pakan dengan hasil produksi susu masih tinggi. Lalu tingginya biaya pembesaran anakan sapi sampai laktasi mencapai Rp20 juta per ekor.
"Peternak lokal juga kurang pemahaman mengenai Good Diary Farming Practices," tambahnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)