Indonesia Dapat Utang Rp7,1 Triliun dari ADB, untuk Apa?

Rina Anggraeni, Jurnalis
Jum'at 19 November 2021 19:01 WIB
ADB Siapkan Pinjaman USD500 Juta untuk Bantu Indonesia. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman berbasis kebijakan senilai USD500 juta atau setara Rp7,1 triliun untuk membantu Indonesia meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menaikkan produktivitas tenaga kerja, serta melakukan reformasi di bidang pendidikan, pengembangan keterampilan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

Direktur ADB Bidang Pembangunan Manusia dan Sosial bagi Asia Tenggara Ayako Inagaki mengatakan, pogram baru ini membantu meningkatkan pembangunan sumber daya manusia, yang merupakan inti dari strategi pemerintah Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dalam jangka panjang.

Baca Juga: ADB Kucurkan Rp126 Triliun Vaksinasi Covid-19 Negara Berkembang

“Program ini mendukung reformasi penting yang membantu pemerintah mencapai berbagai target kesehatan dan pendidikan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG/Sustainable Development Goal) PBB; meningkatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan; mendorong lapangan kerja bagi kaum muda, termasuk lulusan universitas; memperluas jaring pengaman sosial; serta mengurangi stunting pada anak-anak," kata Ayako di Jakarta, Jumat (19/11/2021).

Diperlukan tingkat pertumbuhan tahunan setidaknya 7% agar Indonesia mampu merealisasikan aspirasi menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Angkatan kerja yang terampil sangat penting bagi transisi Indonesia menuju manufaktur teknologi tinggi dan ekspor bernilai tambah lebih tinggi.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia. Indeks modal manusia Indonesia naik menjadi 54% pada 2020 dari sebelumnya 50% pada 2010. Meskipun anak Indonesia saat ini rata-rata sudah dapat menyelesaikan 12,3 tahun sekolah di usia 18, hasil pembelajaran yang lemah menjadikan kaum muda tidak siap memasuki pasar tenaga kerja.

Baca Juga: ADB Ramal Dampak Covid-19 Masih Hantui Ekonomi Tahun Depan

Pandemi penyakit virus corona (Covid-19) berdampak negatif terhadap hasil pembelajaran. Hal ini akibat penutupan sekolah yang berkepanjangan, sehingga dalam jangka panjang berpengaruh bagi anak-anak yang masih kecil.

"Pandemi juga menyebabkan buruknya tingkat imunisasi bagi balita, karena perawatan kesehatan non-Covid-19 menjadi lebih sulit diakses. Sejalan dengan dampak pandemi yang menekan permintaan dan memperlambat penciptaan lapangan kerja, pengangguran jangka panjang dapat menimbulkan terkikisnya keterampilan, terutama di kalangan kaum muda," katanya.

Senada yang sama, Direktur ADB bidang Manajemen Publik, Sektor Keuangan, dan Perdagangan untuk Asia Tenggara Jose Antonio Tan III melanjutkan dengan mengatasi defisit sumber daya manusia, program ini akan membantu meningkatkan pemulihan Indonesia dari pandemi global.

“Adanya kerangka yang memungkinkan pelaksanaan SDG di tingkat lokal akan membantu memastikan bahwa manfaat dari reformasi pembangunan sumber daya manusia akan dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya