"Konteksnya ada tiga, pertama Garuda harus melewati restrukturisasi yang sangat menyedihkan, itu harus. Kalau tidak sampai kapan pun Garuda tak akan take off. Restrukturisasi ini seperti tadi, di Jiwasraya, harus restrukturisasi, kalau tidak berat gitu lho," kata dia.
Erick menegaskan, pemerintah secara masif terus menegosiasi harga sewa dan bunga pesawat dengan lessor. Jalan yang ditempuh pun melalui pengadilan dan di luar pengadilan.
"Sama, di Garuda juga kita harus masif restrukturisasi yang amat menyedihkan, itu dulu. Yang korupsi ditangkap, yang kemahalan dinegosiasi ulang, kalau ada tekanan dari luar negeri, karena leasing pesawat ini juga ada pemainnya semua, dan pesawatnya ada dua macam boeing sama Airbus. Nah, itu kita mesti negosiasi baik secara pengadilan dan di luar pengadilan, itu harus dilakukan," tegas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)